Kambingpun Bisa Cari Makan Sendiri

Zizzahaz1673Setiap pagi ketika saya mengantarkan anak-anak sekolah selalu melewati area pemakaman Pracimaloyo, Makamhaji, Kartasura. Jalan di area pemakaman ini memang menjadi alternatif banyak orang sebagai jalan pintas menuju kota atau sebaliknya. Ada pemandangan yang menarik anak-anak saya bila sampai di area pemakaman ini, yaitu banyaknya kambing yang berkeliaran, dari yang sudah besar sampai yang masih cempe (cempe : anak kambing dalam bahasa jawa). Maklumlah, di perkotaan jarang sekali berjumpa dengan yang namanya kambing atau hewan ternak yang lain, sampai-sampai Hasan berteriak hysteris kaya ketemu artis papan atas saja.

Kambing-kambing ini sebetulnya ada yang punya, ini terlihat dari adanya kalung yang terbuat dari tambang kecil yang terpakai di beberapa leher kambing ini. Kambing ini sengaja dibiarkan liar oleh pemiliknya, bebas mencari makan di area pemakaman.

mencari makan di sela-sela nisan

mencari makan di sela-sela nisan

minum dari air yang tertampung di nisan

minum dari air yang tertampung di nisan

Ada yang membuat takjub saya dari adanya kambing-kambing ini, yaitu betapa mereka bisa mencari makan sendiri, padahal area pemakaman ini bukan padang rumput atau sabana yang luas. Hanya ada rumput ilalang di antara nisan yang keras berbatu. Juga tidak ada oase atau telaga tempat minum bilamana dahaga, adanya batu nisan yang tak mungkin akan mengeluarkan air.

ilalang di antara nisan

ilalang di antara nisan

Di sinilah saya mulai meyakini adanya pihak lain yang memelihara kambing-kambing ini. Pihak lain bukanlah yang mbahurekso atau hantu penunggu kuburan ini.Dialah yang menyediakan rizki bagi kambing-kambing ini. Dia adalah Allah subhanahu wa ta’ala yang memelihara dan membesarkan kambing-kambing ini. Tidak satupun Maklhuqnya akan terlantar karena Allahlah yang akan selalu memeliharanya. Seperti janji Allah dalam al-qur’an surat Hud:6, Dia berfirman :

{وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ} 

Artinya: “Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Al Lauh Al Mahfuz).”

QS. Hud: 6.

Berkata Ibnu Katsir rahimahullah:

أخبر تعالى أنه متكفل بأرزاق المخلوقات، من سائر دواب الأرض، صغيرها وكبيرها، بحريها، وبريها، وأنه {يَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا} أي: يعلم أين مُنتهى سيرها في الأرض، وأين تأوي إليه من وكرها، وهو مستودعها.

Artinya: “Allah ta’ala memberitahukan bahwa Dia menjamin rezeki seluruh makhluk dari seluruh makhuk melata bumi, besar dan kecilnya, darat dan lautannya dan Dia “mengetahui mustaqarrnya dan mustauda’nya maksudnya yaitu Dia mengetahui dimanakah tempat akhir perjalanannya di bumi dan di mana disimpannya yaitu dimaksud dengan mustauda’aha.

Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhum  berkata:

 {وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا} أي: حيث تأوي، {وَمُسْتَوْدَعَهَا} حيث تموت.

Mustaqarraha maksudnya yaitu: di mana tempat diamnya, Mustauda’aha maksudnya yaitu: di mana tempat matinya.”

Mujahid rahimahullah berkata:

{مُسْتَقَرَّهَا} في الرحم، {وَمُسْتَوْدَعَهَا} في الصلب، كالتي في الأنعام

Mustaqarraha maksudnya yaitu: di dalam rahim, Mustauda’aha maksudnya yaitu: di dalam tulang sulbi, seperti pada hewan-hewan.” Lihat kitab Tafsir Ibnu Katsir.

bercengkrama dengan keluarga di antara nisan

bercengkrama dengan keluarga di antara nisan

Jelas sekali kan janji Allah ini. Kambing dengan akal yang lebih rendah dari manusia saja bisa mencari makan di tempat yang penuh nisan berbatu, karena ia begitu yakin atas rizki yang akan diberikan Allah kepadanya. Harusnya manusia yang lebih berakal akan lebih pandai lagi dalam menyongsong rizki Allah. Bukan berarti saya menyuruh meniru kambing-kambing itu, hanya mengambil pelajaran saja darinya.

kalo yang ini tidak boleh ditiru manusia... tidak boleh berdiri di atas nisan ya

kalo yang ini tidak boleh ditiru manusia… tidak boleh berdiri di atas nisan ya

Iya… Allah sudah menjamin rizki kita masing-masing… makanya jangan merampas rizki yang seharusnya menjadi hak orang lain. Miris sekali bila membaca dan melihat berita kriminal yang terjadi akhir–akhir ini. Penjambretan, perampokan, pembobolan mesin ATM, dan masih banyak lagi. Mereka seakan tidak yakin bahwa rizki sudah diatur oleh Allah sedemikian rupa sehingga lebih senang merampas rizki orang lain. Agaknya manusia yang seperti ini jiwa dan raganya lebih rendah dari kambing-kambing di kuburan ini.

heyy... mau kemana... jangan lari dulu

heyy… mau kemana… jangan lari dulu

Semoga tulisan ini bermanfaat.

24 respons untuk ‘Kambingpun Bisa Cari Makan Sendiri

  1. Ely Meyer berkata:

    Kalau di sini ada kambing liar yg hidup di atas gunung bebatuan, entah bgmn mereka kok lbh suka hidup di sana drpd di bawah yg byk rumputnya

    Suka

  2. Sangat inspiratif. Rejeki sudah ditebarkan olehNYA cukup untuk menghidupi setiap mahluk, asalkan mau berusaha dengan baik. Namun banyak juga yang berbuat kemaruk dengan mengambil rejeki yang bukan haknya ya..

    Suka

  3. mungkin itu dia ya. manusia sering terlalu khawatir Allah tidak menjamin rezekinya. sehingga meragukan diri sendiri dan akhirnya putus asa sampai nekad melakukan kejahaan. 😦

    Suka

  4. Rejeki sudah ditebar Allah dimuka bumi. Tinggal mengusahakan bagaimana caranya agar jadi hak kita. Seperti kambing, karena gak ada melarang dia merumput disana, rumput2 kuburan adalah rejeki yang Allah berikan padanya. Senang banget baca ini Mbak Ainul. Inspiratif 🙂

    Suka

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.