Anda pecinta dan peminum jamu kemasan? Kalau memang iya… ada kabar tak sedap yang akan anda terima. Ternyata sampai sa’at ini masih banyak jamu kemasan yang masih mencampurkan obat-obatan kimia ke dalam kemasan jamu. Ini sebetulnya warning yang sudah lama , tetapi selalu saja peredaran jamu dengan zat kimia selalu ada dengan nama yang lain. Ini menjadi bukti bahwa para pembuat jamu yang katanya menggunakan zat alami (semacam herbal) tidak percaya diri dengan kasiat jamu itu sendiri, sehingga merasa perlu menambahkan zat kimia yang mempunyai efek lebih cepat.
Sulit memang untuk mengetahui jamu yang diminum mengandung zat kimia atau tidak. Namun sebenarnya kita bisa mengetahui dari efek yang ditimbulkan jamu kemasan itu sendiri. Misalkan sebuah jamu kemasan menawarkan bisa mengatasi asam urat, secara teori jamu akan memberikan efek yang tidak seketika sesaat sesudah dimium. Asam urat secara awwam diyakini dari gejala nyeri sendi, meskipun sebetulnya setiap nyeri sendi belum tentu asam urat. Ketika seseorang minum jamu asam urat, sesaat sesudahnya akan mendapatkan efek nyaman di sendinya, Anda wajib curiga adanya zat kimia yang dicampurkan pada jamu kemasan tersebut. Efek zat kimia akan terasa lebih cepat daripada jamu yang sesungguhnya.Atau sesaat anda minum jamu kemasan ini malah timbul berdebar-debar atau efek samping yang lain semacam nyeri lambung, bisa jadi ada obat analgetik atau penghilang rasa nyeri yang dicampurkan. Jamu kuat khusus lelaki dan jamu pelangsing juga seringkali diberi campuran zat kimia.
Akhir-akhir ini baru ramai-ramainya berita tentang peredaran narkoba yang sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia. Sebetulnya peredaran jamu zat kimia ini juga tak kalah berbahayanya. Bila dikonsumsi lama bisa menimbulkan sakit liver, gagal ginjal, tukak lambung sampai muntah darah, juga pecahnya pembuluh darah di otak. karena sebetulnya penggunaan obat kimia harus atas pengawasan dokter dan tidak boleh digunakan untuk jangka panjang.
Seperti dikatakan di detikHealth, Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia (YPKKI) dengan Marius Widjajarta sebagai ketuanya melakukan survei lapangan di 5 kota yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya. Mereka melakukan survei produk yang sudah di-public warning oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) pada 2001-2012, ternyata masih banyak beredar jamu yang berbahaya.
Dikatakan dia, bahan kimia yang terkandung di jamu berbahaya itu misalnya yang termasuk golongan analgetik dengan resep dokter. YPKKI juga menemukan obat pelangsing yang sudah ditarik BPOM pada 18 Oktober 2010, dan kandungannya dicampur ke dalam jamu.
Menurut Marius, pihaknya juga menemukan obat-obatan dari China yang beredar di pasar Indonesia namun di negara asalnya justru tidak ditemukan. Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan YPKKI.
Dia menambahkan jamu adalah ramuan obat tradisional warisan leluhur. Seharusnya keasliannya yang memanfatkan ramuan alami tetap dipertahankan, dan tidak malah dicampuri bahan kimia. Apalagi jika bahan kimianya tidak boleh bebas digunakan.
Berikut ini merek jamu dengan kandungan bahan kimia obat (BKO) yang telah diberi public warning oleh BPOM tetapi masih banyak beredar, seperti disampaikan YPKKI:
1. Pay Na Ran (2001)
2. Thui Fong Tou Ku Wan
3. Snake Itch Removing
4. Antanan
5. Jaya Asli Anrat
6. Chikung Makassar
7. Obat Pegal Linu
8. Pegal Linu Guna Sehat
9. Obat Mujarab
10. Fong Se Wan
11. Chuifong Toukuwan
12. Ramuan Shin She
13. Wantong (kapsul)
14 Putri Sakti (2009)
15. Jaya Asli Anrat
16. Asam Urat Flu Tulang
17. Buah Naga Asam Urat dan Nyeri Tulang
18. Gemuk Sehat PJS
19. Gemuk Sehat SP
20. Kembang Wijaya
21. Sarang Semut
22. Buah Merah
23. Godong Ijo
24. Brastomolo
25. Chang San
26. Buah Naga
27. Montalin
28. Remasyah
29. Akar Dewa Jamu Encok
30. Akar Dewa Gemuk Sehat
31. Akar Dewa Pegal Linu Asam Urat
32. New Anrat
33. Arma Sin Gang
34. Sela
35. Sulami
36. Lasmi
37. Sera
38. Acai Berry
39. Seki/New Seki
40. Spider
41. Urat Madu
42. Tanduk Rusa
43. Okura
44. Lak Gao
45. Cobra X
46. Kammasutra (2008)
47. Tang Pe Fu
48. Yunang
49. Torpedo
50. Spider
51. Men Li
52. Pay Na Ran (2003)
53. Wang Tong (serbuk)
54. Akar Dewa Jamu Encok
55. Putri Sakti (2011)
56. Kammasutera (2010)
Semoga tulisan ini bermanfaat
Asam Urat Flu Tulang, wah obat ini juga ada bahan kimia nya ya,,,
nenek saya terkadang menyuruh saya beli obat ini.. 😦
SukaSuka
biasanya yang mengkonsumsi lebih banyak orang tua
SukaSuka
iya nenek suka mengkonsumsi Asam Urat Flu Tulang, tapi kemarin suka saya sarankan beliau tidak mengkonsumsi itu lagi, cari obat lain yg tidak berbahaya,
SukaSuka
saya cuma tau beras kencur,,
SukaSuka
pecinta jamu gendongan rupanya, tapi beras kencur itu bukan jamu mas, beras kencur itu penetralisir pahitnya jamu.
SukaSuka
tidak juga pak,,
tapi akhir-akhir ini saya tidak ketemu lagi dgn penjual jamu gendong,
mereka sudah pada canggih pakek sepeda maupun motor,,
😮 ,, saya baru tau penetralisir,, 😀
SukaSuka
Maaf, saya seorang guru kimia, walau bukan bidang saya secara langsung namun saya ingin sedikit berkomentar.
Gula –> C6H12O6, ini ZAT KIMIA tp tidak bahaya
Garam –> NaCl, ini juga ZAT KIMIA, berbahaya tidak?
Air –> zat kimia
Teh –> zat kimia
Kopi –> zat kimia
Semua bahan-bahan yang kita konsumsi sebenarnya adalah ZAT KIMIA. Nah, yang membedakan adalah ZAT KIMIA itu BERBAHAYA atau TIDAK.
Kalau dalam tulisan di atas yang dimaksud adalah ZAT KIMIA BERBAHAYA, ya harusnya ditulis berbahaya, jangan cuma ZAT KIMIA saja. Karena tidak semua zat kimia itu berbahaya.
Yaa itulah salah kaprahnya orang umum dalam menyebut bahan2 kimia.
SukaSuka
Terimakat kasih masukannya… saya yang awwam ini telah mendapatkan masukan dari pakarnya langsung. Sebetulunya zat kimia obat yang dicampurkan pada jamu insya Allah tidak akan berbahaya bila takarannya sesuai ilmu farmakologi dan penggunaannya sesuai pengawasan dokter. Masalahnya menjadi bahaya ketika dikonsumsi terus menerus dan tanpa petunjuk dokter. Ibuprofen merupakan salah satu obat yang dicampurkan pada jamu. Dokter sering menggunakan ini untuk anti nyeri, namun obat ini memiliki efek samping menimbulkan nyeri ulu hati karena melukai mukosa lambung sehingga dokter tidak akan memberikannya pada pederita yang ada riwayat sakit lambung. Kalau itu dicampurkan pada jamu maka itu akan menjadi bahaya karena tidak ada pengawasannya. Begitu juga dengan Gula AIR TEH dan Garam, akan berbahaya bila dikonsumsi secara berlebihan. Gula akan menimbulkan prodoksi insulin meningkat sehingga menimbulkan resiko diabet, Air yang terlalu banyak bisa menumpuk di paru sehingga menimbulkan oedema paru, garam yang terlalu banyak bisa meningkatkan resiko hypertensi. Semuanya mempunyai resiko BERBAHAYA… sekali lagi terima kasih masukannya… akan saya ganti judulnya dengan judul yang tepat… biar ga bikin geregetan di twitter
SukaSuka
info yang bermanfaat nih mas 🙂 suka suka minum jamu montor (sekarang ndak digendong lagi He3, udah pake montor mbak jual jamu)
SukaSuka
Bakul jamu sekarang kesejahteraannya dah meningkat ya mas… dah pakai motor…
SukaSuka
syukurlah saya belom pernah nyobain salah satu dari list diatas
hehehe
SukaSuka
jangan pernah coba coba ya
SukaSuka
alhamdulillahah sy g suka jamu… nyerah dg paitnya 🙂
SukaSuka
sama mbak… aku malah muntah kalo minum jamu
SukaSuka
Biasanya kalau saya diracikkan oleh penjualnya, tidak tahu merk jamunya apa. Semoga tidak mengandung zat kimia berbahaya.
SukaSuka
makasi atas infonya gan 🙂
SukaSuka
dulu saya juga jualan jamu tahun sembilan puluhan, memaang agak beda lah rasanya setelah minum jamu itu tapi akhirnya saya tinggalkan juga, sampai sekarang jarang minum jamu. malahan lebih banyak gerak dan makan nya selain juga istirahat yang cukup untuk menjaga stamina tubuh,
SukaSuka
trims infonya, meskipun saya gak suka jejamuan..baik yg alami apalagi yg instan..
SukaSuka
jaman sekarang sulit yang menemukan yang benar-benar aman ya,
alhamdulillah, satu merekpun pun tak ada ya kami konsumsi,,
kami lebih suka jintan, madu, propolis,, ya mudahan saja produsinnya tidak mencampuri bahan-bahan yang berbahaya..
SukaSuka
ow, dlu waktu SMA aku ikut2an ayah minum jamu pegel linu.. alhamdulillah sekarang udah ga lagi..
memang sih, dulu sempet dilarang sama bude, karena bisa mengendap di dalam tubuh ampasnya ga bisa keluar dan berbahanya..tapi namanya bocah, masih ngeyel kalau dikasih saran…hehe
SukaSuka
terimakasih infonya pak, larass lebih suka godok sendiri pak klu badan mulai gak enak….godok jahe sama kunyit
SukaSuka
Info yang bermanfaat… bapak saya suka konsumsi jamu,tapi gara2 isu seperti ini, akhirnya jamunya bikin sendiri 😀
SukaSuka
terimakasih infoya sangat membantu, sehingga lebih selektif dan waspada terhadap produk2 jamu terbaru.
SukaSuka
saya sering minum lo han kuo bentuknya kotak, diseduh dengan air & hasilnya seperti teh, beruntung tidak masuk dalam daftar diatas, makasih info nya mbak, penting sekali untuk diketahui
SukaSuka
wah,, antanan berbahaya? saya pernah minum dan disarankan oleh seorang perawat pada saat pemeriksaan darah, semuanya negatif kecuali asam urat. Apakah bisa di jabarkan bahan kimia berbahaya apa yang terkandung dalam obat atau jamu ini.. makasih..
SukaSuka
Obat wantong emang langsung terasa khasiatnya dang tenaga langsung strong tp setelh berhenti mengonsumsi rasanya ga karuan ky pecandu narkoba, tdinya q mengonsumsi setiap hari krna faktor kerja, bagi yang belum pernah jangan mencoba dan waspada, oke,,,
SukaSuka
Kenapa madih dibiarksn beredar kalau memang berbahays. BPOM seharusnya kerjasama dg Polisi utk.melarang jamu atau obat yg berbahaya tsb.
SukaSuka
ibu mertua saya juga dulunya tergantung sekali dengan jam kemasan sekarang menderita tukak lambung dan bolak-balik masuk RS…semoga neliau diberi kesembuhan oleh Allah….Amiiin…
SukaSuka
Saya kalo minum jamu kemasan suka dada berdebar. Jadi saya hentikan aja, takut zat kimianya gak terkendali.
Trims infonya.
SukaSuka
Trimaksh tambahan pengetahuan nya
SukaSuka
Terimakasih info nya
SukaSuka