Koes Plus dan Putriku Sayang

Zizzahaz1138“Muda-mudi jaman sekarang…Pergaulan bebas nian…Tiada lagi orang yang melarang…Tapi sayang banyak salah jalan… La la la la … La la…. Tiada lagi orang yang melarang… Tapi sayang banyak salah jalan…”

Bergumam lirih saya menyanyikan lagu muda-mudi-nya Koes plus seperti syair di atas. Entah kapan lagu itu dirilis, yang jelas ketika tahun 80-an waktu saya SD sudah hapal di luar kepala. Mungkin karena syairnya yang begitu pendek sehingga begitu mudahnya dihapal.

Saya coba buka primbon saktinya eyang gugel… menurut penuturan primbon ini, muda-mud-inya Koes plus dirilis tahun 1973… lumayan lama juga ya…  berarti lagu ini umurnya masih lebih tua daripada saya. Yang membuat saya tak habis pikir adalah latar belakang Koes plus membuat lagu ini. Tahun 1973, ketika itu saya belum lahir, bahkan kakak saya baru berumur 2 tahun, sedangkan orang tua saya menikah 3 tahun sebelumnya. Meskipun saya belum lahir, tapi saya yakin tahun itu kehidupan di kampungku masih serba primitif… tak ada listrik apalagi TV, sepeda onthel jarang apalagi sepeda motor… Saya bisa mengambil kesimpulan begini karena seingat saya dulu ketika masih sekolah di TK Siwi Peni listrik belum masuk ke desaku. Penerangan masih memakai lampu petromax, TV koran alias hitam putih masih menggunakan tenaga Accu.

Untuk masalah pergaulan…. orang tuaku cerita sa’at itu tidak ada namanya pacaran… banyak pernikahan muda melalui perjodohan. Orang tuaku juga demikian, mereka dijodohkan oleh embah-embah saya. Bertemu dengan calon istri atau suami setelah perjodohan bukan hal yang mengenakkan. Malu… begitu kata orang tua saya.

Tapi, di tahun 1973 Koes plus sudah berani mengatakan pergaulan muda-mudi ketika itu begitu bebasnya, juga tidak ada yang melarang. Mungkin memang benar kata Koes Plus. Bumi itu luas… bumi itu bukan hanya Pacitan, ada belahan bumi lain yang saat itu sudah bukan jaman batu lagi. Koes plus bermukim di daerah perkotaan yang pergaulannya lebih modern di jamannya. Lebih modern daripada kehidupan primitif di tempat orang tua saya tinggal.

Entahlah… tapi yang jelas lagu Koes plus itu masih layak untuk dinyanyikan hingga sekarang, karena pergaulan anak muda jaman sekarang benar-benar bebas… bebas sebebas-bebasnya. Tidak usah saya beberkan bagaimana kebebasannya, saya yakin semua orang akan mengakui ini. Mungkin memang tidak ada yang melarangnya seperti yang dikatakan Koes plus dalam syairnya. Bahkan Koes pluspun tidak memberikan larangan, ia hanya memberikan peringatan “Tapi awas, banyak salah jalan”, hanya itu.

Muda-mudi tahun 73 ketika era Koes plus sekarang sudah jadi embah-embah. Dulu ketika masih menjadi muda-mudi mereka tidak ada yang melarang, sekarangpun ketika mereka sudah tidak muda lagi juga tidak melarang. Entahlah… apa jadinya bila pergaulan bebas ini tidak ada yang melarang terus, akan jadi apa muda-mudi era sekarang dan yang akan datang. Tapi siapa yang bertugas melarang muda-mudi ini? Pemerintah…. ulama… ustadz… atau siapa? Mereka semua punya tanggung jawab ini, tapi sebetulnya setiap pribadi mempunyai tanggung jawab atas pergaulan muda-mudi di era sekarang ini.

Dalam lingkungan yang lebih sempit yaitu lingkungan keluarga, orang tualah yang bertanggung jawab untuk melarang segala bentuk pergaulan bebas ini. Daripada kita berkoar-koar terhadap anak orang lain lebih baik kita urusi keluarga kita sendiri.

Miris dengan berita akhir-akhir ini tentang wanita yang bernama Maharani. Terlalu dini memang bila kita menuduh dia seorang PSK, tapi label itu akan sulit dihilangkan mengingat kasusnya selama ini. Kelakuannya tidak hanya mencoreng nama baik dia pribadi tapi akan mencoreng yang lain. Orang tua, keluarga, tempat tinggal dan universitas tempat ia kuliah.Kebetulan saya punya dua anak perempuan yang sudah menginjak masa remaja. Zidni, 13 tahun dan Izzah, 11 tahun. Was-was juga bila melihat pergaulan anak muda selama ini. Dua putriku ini merupakan amanah yang tiada tara, amanah yang begitu berat. Sedikit saja saya lengah menjaganya pastinya syetan akan berusaha merenggutnya. Karena begitu beratnya, Allah akan memberikan syurga bila kita berhasil mendidiknya.

Dari Abu Harairah r.a. Rasulullah s.a.w. bersabda “”Barangsiapa diantara kalian mempunyai tiga orang anak gadis lalu ia sabar merawatnya dalam keadaan susah dan senang, maka Allah akan memasukkan dia surga berkat kasih sayang orang itu kepada ketiganya”, lalu seseorang bertanya:”Bagaimana dengan dua wahai Rasulullah?”, beliau menjawab “Demikian juga dengan dua”, lalu orang itu bertanya lagi: “Bagaimana dengan satu wahai Rasulullah?” beliau menjawab “Demikian juga dengan satu” (H.R. Ahmad)

Dari Anas bin Malik r.a., “Barangsiapa diantara kalian merawat dan mendidik mempunyai dua atau tiga anak perempuan saudari perempuan hingga mereka meninggal dunia atau dia meninggal dunia, maka aku dan dia (orang tersebut) seperti dua jari ini”, beliau menunjukkan jari telunjuk dan jari tengah” (H.R. Ahmad)

Hadist Abu Said al-Khudri r.a. Rasulullah s.a.w. bersabda “Barangsiapa diantara kalian merawat dan mendidik dua atau tiga orang anak perempuan lalu menikahkannya dan berbuat baik kepada mereka, niscaya akan masuk surga” (H.R. ABu Dawud)

Sa’at ini Zidni sudah kelas 6 SD, sesaat lagi Insya Allah akan menduduki bangku SMP. Keinginannya untuk masuk SMP dengan sistem pondok pesantren saya dukung penuh. Kemarin dia saya daftarkan di SMPIT Al–Madinah Grenjeng, Nogosari, Boyolali. Insya Allah pendidikan keagamaannya mantap. Santri laki-laki dan perempuan terpisah jauh sejauh-jauhnya. Ustadzahnya bercadar semua… tapi bukan yang dituduh teroris itu lho. Ga takut Zidni nanti bila bercadar…????? Kenapa takut… saya mal;ah berharap demikian, saya rasa hal itu lebih baik baginya.

Berdoa dan berusaha, jangan sampai kita tinggalkan. Salah satu usaha saya adalah memasukkan Zidni ke sekolah dengan pengajaran Islam. Usaha yang lain… saya memutus jalur pergaulan bebas dengan tidak adanya televisi di rumah. No TV… selama ini enjoy saja dengan tidak adanya syetan kotak itu. No facebook… anak-anak belum saya perkenalkan dengan fezbuk dan jejaring sosial lainnya. Biarlah mereka berinteraksi dengan dunia nyata dulu. Namun sebetulnya hal ini masih kurang dan banyak sekali usaha yang harus kita lakukan.

Semoga Allah mengabulkan doa dan usahaku selama ini.

Surah Al-Furqan: 74

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
.. “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami) dan jadikanlah kami imam kepada orang-orang yang bertaqwa.”

Lembutmu tak berarti kau mudah dijual beli
Kau mampu menyaingi lelaki dalam berbakti
Lembutmu bukan hiasan
Bukan jua kebanggaan
Tapi kau sayap kiri pada suami yang sejati

Disebalik bersih wajahmu
Disebalik tabir dirimu
Ada rahsia agung tersembunyi dalam diri
Itulah sekeping hati yang takut pada Ilahi
Berpegang pada janji mengabdikan diri

Malumu mahkota yang tak perlukan singgahsana
Tetapi ia berkuasa menjaga diri dan nama
Tiada siapa yang akan boleh merampasnya
Melainkan kau sendiri yang pergi menyerah diri

Kecerdasanmu umpama benteng negara dan agama
Dan dirobohkan dan jua dibinasakannya
Wahai puteriku sayang
Kau bunga terpelihara
Mahligai syurga itulah tempatnya

Aduhai puteriku sayang
Kau bunga kebanggaan
Aduhai puteriku sayang
Kau bunga idaman

(Hijjaz- putriku sayang)

13 respons untuk ‘Koes Plus dan Putriku Sayang

  1. Sebagai orang tua kita bener-bener kudu bisa mengarahkan ke arah yang bener ya Kang. Kalo dilarang dengan ketat dan keras nanti malah berontak.
    Memang cara mendidik memegang peranan ya Pak..

    Suka

  2. semoga keluarga kita dijaukan dr api neraka.

    terasa berat generasi sekarang, godaan maksiat sangat besar. hampir sudah jadi kota yg dijadikan latar koes plus menciptakan lagu.

    Suka

  3. bagus tuh usahanya dengan tanpa tipi dan facebook
    emang tipi sekarang udah jadi sumber kenakalan remaja

    btw, saya setuju dengan sistem perjodohan di masa lalu
    dengan itu gak perlu ada lagi pacaran
    dijodohin langsung nikah deh

    hehehehe

    Suka

  4. bapak saya kurang suka koesplus, sukanya musik melayu deli. Lirik lagu koesplus, mungkin bagi bapak saya ngerti atau kurang gaul atau pura” nggak tahu, tanda tanya besar..
    Ditempat saya tinggal dipinggiran jakarta, listrik masuk desa tahun 83. Itu terlihat ketika pemasangan ting listrik serta kabel, seruuu. Saya inget betul, itu listrik dipasangnya malam hari

    Suka

  5. zupanggih berkata:

    Assalamualaikum wr wb, pak mau tanya syarat masuk smp it al madinah boyolali apakah diwajibkan harus hafal dulu Al Quran berapa juz gitu, makasih

    Suka

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.