Pengemis
“Sabilillah… sabilillah… sabilillah…” gadis kecil berkulit hitam khas ras Afrika itu berteriak-teriak di antara orang-orang yang berjalan menuju atau dari Masjidil Haram. Duduk bersimpuh dengan wajah memelas dan menengadahkan tangan, siap menerima lembaran 1 riyal dari para pejalan kaki. Dia tidak sendirian, ada beberapa orang yang duduk di dekatnya, ada wanita bercadar menggendong bayinya, ada gadis lain dengan cacat di tangannya, semua duduk dengan sikap meminta.
Pemandangan seperti ini dapat kita temui di sekitar jalan masuk masjidil haram, mereka duduk di tengah jalan membelah para pejalan kaki. Sekitar Jamarat saat perjalanan pulang dari lontar jumrah menuju ke Mina juga banyak ditemui. Masjid Nabawi di Madinah juga ada, namun tak sebanyak di Masjidil Haram dan Mina.
Pedagang Kaki Lima
Seperti di Indonesia, pedagang kaki lima juga menjamur di tanah suci. Menggelar dagangan di jalanan, dengan berbekal tikar, mereka menawarkan beraneka dagangan, ada pakaian, mainan, kurma, handphone KW, bahkan ada yang menawarkan nasi bungkus 1 riyal. Mereka menyebar di sekitar masjidil haram, di masjid nabawi Madinah lebih banyak lagi, juga di depan-depan hotel tempat menginap jamaah haji. Kalau di depan hotel kebanyakan berjualan jajanan khas Indonesia. Mereka umumnya dari daerah Madura, Indonesia.
Tukang Cukur
Mina merupakan tempat mangkal tukang cukur jalanan. Mereka berbekal gunting elektrik, hanya itu saja, dengan mematok harga 10 riyal untuk cukur gundul. Cukup laris juga mengingat tidak ada orang yang bisa memotong rambutnya sendiri.
Awas… di sekitar masjidil haram ada sindikat penyewaan gunting. Mereka beroperasi di sekitar bukit Marwa, menawarkan gunting pada orang-orang yang mau melakukan tahalul sehabis sa’i. Sepertinya mereka meminjamkan gunting, tapi sehabis itu mereka meminta bayaran sewa…. Haduuuhhh….
Persewaan Kursi Roda
Kursi roda merupakan barang yang berharga ketika musim haji. Apalagi kursi roda plus tenaga pendorongnya. Tahun-tahun dahulu untuk tenaga pendorong kursi roda bisa dilakukan oleh sembarang orang, tapi mulai tahun 2014, mereka mulai dikoordinir oleh pemerintah Arab Saudi. Hanya pendorong kursi roda bertanda khusus yang bisa beroperasi di sekitar masjidil haram. Mereka mematok tarif 250 riyal untuk sekali ibadah umrah, bila menjemput dari terminal Gaza, maka tarif akan bertambah mahal.
Tenaga Badal Haji
Yang dimaksud dengan badal haji adalah kegiatan menghajikan orang yang telah meninggal (yang belum haji) atau menghajikan orang yang sudah tak mampu melaksanakannya (secara fisik) disebabkan oleh suatu udzur, seperti sakit yang tak ada harapan sembuh. Sebetulnya dari pihak pemerintah Indonesia sudah menyediakan tenaga badal haji yang terpercaya. Mereka merupakan tenaga musiman (temus), terdiri dari mukimin orang-orang Indonesia yang bekerja di Arab Saudi, atau para pelajar Indonesia yang sedang belajar di Arab Saudi. Tarif mereka sekitar 1500 riyal atau Rp5 juta.
Namun kadang ada tenaga badal haji ilegal, entah darimana datangnya mereka. Mereka kadang ada yang kurang amanah, demi mengejar keuntungan yang banyak, mereka melakukan praktik badal haji dengan badal haji lebih dari satu orang. Padahal secara syariat, badal haji hanya boleh untuk satu orang. One for one.
Membuka Jalan untuk Mencium Hajar Aswad
Ketika saya selesai thawaf, saya mencoba mendekati hajar aswad, bukan mau mencium, cuma mau melihat saja. Mencium hajar aswad memerlukan tenaga ekstra karena daerah ini begitu padat, untuk bisa mencium hajar aswad harus menyibak kerumunan yang sulit terurai, apalagi yang berkerumun orang-orang Afrika yang punya tenaga fisik luar biasa.
Tiba-tiba ada seorang yang mendekati saya, orang Indonesia, menawarkan menyibak orang-orang yang berkerumun di sekitar hajar aswad agar saya bisa mencium hajar aswad. Saya cuma tersenyum, tidak menanggapi tawarannya. Sebetulnya mereka menawarkan hal itu tidak gratis, tetapi ada tarif yang akan mereka minta dari kita. Mereka bekerja berkelompok, mungkin 3 orang, sehingga bisa dengan mudah menyibak kerumunan. Tarif yang mereka minta sekitar 250 riyal.
Ganti Nama
Pernah dengar teman saya yang namanya Supriyadi ketika pulang haji berganti nama menjadi Muhammad ….. lupa saya kelanjutannya. Ganti nama para jamaah haji sering dilakukan sebagian orang, lebih sering jamaah haji asal pantura. Ternyata proses ganti nama ini tidak gratis, biasanya dipatok harga 20 riyal. Ada sertifikat dan konon katanya didoakan seorang kyai di dekat Ka’bah. Panen besar berarti nih sang kyai, karena banyak orang yang berganti nama atas petunjuk sang kyai.
Sebetulnya masih banyak para pencari riyal yang memanfaatkan moment haji, tapi tangan saya sudah lelah mengetik, segini dulu, bila ada waktu longgar In Sya Allah disambung lain waktu.
Hehehe ada aja ya kesempatan dalam kesempitan. Pedagang disana konon penghasilannya saat musim haji bisa mencukupi kebutuhan satu tahun selanjutnya 😂😂
SukaDisukai oleh 1 orang
Kalau pedagang resmi biasanya tidak musim hajipun tetap buka. Umrah ramadhan pun ramainya bisa menyamai musim haji, jadi keuntungan mereka tentunya akan bisa lebih banyak lagi.
SukaSuka
Berarti dimana mana sama aja yaaa… Peluang usaha… Jeli
SukaDisukai oleh 1 orang
Iya… Namanya juga peluang, pasti dimanfaatkan
SukaSuka
yg ilegal kalau ketahuan penjara gk kak?
SukaDisukai oleh 1 orang
Kelihatannya belum pernah dengar masalah ini mbak win… Kalau pedagang kaki lima di madinah sering berurusan dengan asykar (polisi), karena mereka sering membuat jalanan macet.
SukaSuka
Wah, sampai segitunya ya kalau mau cium hajar Aswad nya…
SukaDisukai oleh 1 orang
Iya mas… Barangnya satu yang pingin nyium banyak banget, lagian kalo sudah bisa nyium pinginnya nyium terus… Ga mau melepaskan padahal yang antri banyak
SukaDisukai oleh 1 orang
wah… jadi pengen..
moga aja ada kesempatan kesana
SukaSuka
ada juga tuh jamaah yang sampe bawa barang dagangan wkwkwk, ampunn
SukaSuka
Yang bawa dagangan bukan jamaah mbak… Ini orang yang murni berdagang.
SukaSuka
Ya..saya pikir dimana ada banyak kerumunan orang tentu di sana ada banyak keperluan dan ada banyak uang yang berputar. Jadi secara alami para pedagang, penyedia jasa dan bahkan pengemis tentu sangat tertarik untuk datang.
Wah…baru pulang dari tanah suci rupanya ini Kang Nur. Naik Haji ya Kang? Selamat ya.. semoga menjadi Haji mabrur
SukaDisukai oleh 1 orang
Sudah tahun 2014 kemarin mbak, jadi petugas kesehatan haji, terimakasih doanya mbak… In sya Allah mabrur…
SukaSuka
Berkumpulnya jamaah dimanfaatkan dengan sangat baik oleh usaha lain. Benar-benar jeli melihat peluang yang ada.
SukaDisukai oleh 1 orang
Betul, dan hasilnya banyak Juga
SukaSuka
Dimana ada keramaian, disana ada uang berputar, artinya banyak peluang usaha. Di Mekkah pun sama ternyata.
SukaDisukai oleh 1 orang
Iya mbak, peluang selalu dimanfaatkan banyak orang
SukaDisukai oleh 1 orang
Selalu ada kelebihan dan kekurangan. Kekurangannya ya pengemis, tenaga ilegal, hingga mafia hajar aswad yg kabarnya pake jarum untuk ‘menyibak’ kerumunan orang. Naudzubillah.
SukaDisukai oleh 1 orang
Sebegitunya ya mbak… Untuk prosesnya saya kurang tahu mbak, tapi kalau saya lihat daerah hajar aswad itu sudah kategori bahaya…
SukaSuka
Setuju. Tidak pernah sepi jamaah dan orang yang asal melihat peluang untuk menghasilkan uang tanpa peduli halal/haram. Ngeri ya.
SukaSuka
Jiwa kewirausahaan yg berkembang oleh peluang. Apresiasi untuk keluasan amatan Kang Nur di sela tugas, salam
SukaSuka
keramaian apa pun memang menarik untuk coba2 mencari rezeqi ya, Kang. Terima kasih infonya, jadi tau nih, ternyata ada ya penyibak jalan segala macam 😀
SukaSuka
iya mbak…sama-sama
SukaSuka
Yaaampuuun. Baru tahu 😂😂
SukaSuka
ampun nya panjang banget
SukaSuka
Kalau oknum haji badal yang ga amanah dan pedagang asal Madura sudah pernah dengar, Kang. Namun untuk pengemis belum pernah–apa mereka tidak ditertibkan? Kirain sepi ga kayak di masjid Indonesia selepas Jumatan hehe. Baru tahu kalau ganti nama ternyata dipungut biaya. Tetangga saya sampai memajang nama barunya loh. Kirain wajib atau fasilitas paket haji dari Arab. Semoga saya berkesempatan ke sana, berziarah di makam Rasul, menatap Kakbah, aaamiiin….
SukaSuka
Saya tidak melihat ada penertiban pengemis, mungkin memang dibiarkan selama mereka tidak bertindak kriminal
SukaSuka
Gitu ya. Mungkin dikasih pembinaan atau apa gitu. Di sana ga ada satpol PP sih ya haha
SukaSuka
Sana ada asykar mas, polisi saudi, kalau di Madinah yang ditertibkan pedagang yang menggelar dagangannya di jalan, karena bikin macet pejalan kaki.
SukaSuka
Ah, pengemis, ternyata di sana pun banyak juga ya…
Semoga ‘gangguan’ kecil para pengemis ini tidak mengotori hati para jamaah termasuk saya kelak. InsyaAllah…
SukaSuka
iya bu… hal-hal yang tidak kita sukai jangan dimasukkan hati agar hati kita tidak ternoda yang menjadikan kesempurnaan ibadah menjadi terganggu
SukaSuka
semoga aja niat mereka yang bener2 karena Allah bisa diterima oleh Allah dan berkah…
SukaSuka
Iya, ganti nama sepulang dari beribadah haji biasanya ada pada masyarakat dari daerah tertentu.
SukaSuka
Wah, baru tau ganti nama harus ke mekkah dulu haha
SukaSuka
Main ke blog ku ya mbak, banyak kisah inspiratif http://www.ukhtisolehah.wordpress.com
SukaSuka
in sya Allah, tetapi saya bukan mbak-mbak… saya bapak-bapak, terimakasih sudah berkunjung ke blog saya
SukaSuka
Ohh hihi ga tau maaf maaf pak
SukaSuka
Banyak jalan untuk menjemput rejeki.
tinggal kita memilih mana yang baik dan buruk.
terima kasih
SukaSuka
Ada juga pencopet yg berkedok pengemis.. Slh 1 anggota rombongan kami wktu itu hampir jd kurban (di Mina) alhamdulilah pak Kyai pendamping kami tanggap & berhasil menggagalkannya..
SukaSuka
Folback my wordpress
SukaSuka
jauh2 ngemis ya kka
SukaSuka
Temenku dl skolah di Turki, tiap musim haji berangkat ke Mekkah untk jd tenaga badal haji, lumayan katanya untk mhsiswa penerima beasiswa 😊
SukaSuka
Ada juga yang jualan pulsa. Tapi harga yang dijual dua kali lipat. Pulsa 50 ribu dijual 100 ribu. Karena punya e-banking, aku gak kesulitan beli pulsa. Tapi pas peserta umroh lain tau bisa beli pulsa lewat aku, tiap hari kamarku diketok karena pada nitip beli pulsa. :)))
SukaSuka
Karena ada peluang jadi orang2 sebaik mungkin mencari peluang tersebut
SukaSuka
Kalau yang ganti nama berarti sampai di tanah air mesti merubah KTP ya? Atau hanya ganti untuk panggilan tdk resmi saja?
SukaSuka