Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hobi adalah kegemaran; kesenangan istimewa pada waktu senggang, bukan pekerjaan utama. Saya memperhatikan hobi kebanyakan orang, ternyata banyak keanehan. Tak luput dari hobi saya sendiri juga ternyata kalau diperhatikan tak jauh dari kesan aneh dan mengherankan bagi orang lain.
Saya punya hobi menulis sudah sejak SMP, ketika itu saya sering menulis puisi untuk ditempel di mading sekolah. Pun ketika beralih jenjang ke SLTA, sampai kerja juga. Apalagi ketika menemukan sebuah sarana menulis yang sangat menyenangkan berupa blog. Tapi dengan menulis di blog tentunya saya membutuhkan perangkat menulis yang tidak sedikit nilainya. Harus ada perangkat komputer atau smartphone , itupun belum cukup karena harus ada koneksi internet yang memadai agar bisa terhubung ke dunia maya secara online.
Hobi menulis saya kadang menyita banyak waktu dan tenaga, juga biaya yang tidak sedikit. Hal inilah yang mengherankan orang-orang di sekitarku, karena dengan pengorbanan yang sebegitu besar, saya tidak mendapatkan imbal balik yang setimpal. Tulisan saya biasa saja, kualitasnya sama saja sejak dulu, juga rupiahpun tak kudapat. Kalau ada yang heran, buru-buru saya menjawab bahwa ini hanya hobi saja, bisa nulis saja rasanya batin sudah terpuaskan.
Saya juga heran dengan teman saya yang hobinya main batminton. Demi hobinya ia rela membeli raket dengan harga jutaan rupiah, pun demikian dengan sepatu dan peralatan lainnya. Karena hobi dia juga rela bertanding antar klub sampai larut malam. Tapi dengan peralatan yang semua mahal, tidak membuat dia sehebat Lee Chong Wei. Smashnya juga biasa saja, sama seperti ketika ia memakai raket seharga Rp.200.000,-, tak ada istimewanya. Aneh memang… hanya karena hobi ia rela berkorban demikian besar.
Ada juga teman saya yang punya hobi mancing. Dia rela membeli peralatan pancing yang cukup wah harganya, tentunya setara dengan harga pancing yang dipakai di acara Mancing Mania. Aneh benar. Apalagi dengan mancing dia merelakan kulit putihnya jadi gosong karena sering terkena sinar matahari. Apakah dengan begitu ia akan mendapatkan ikan yag banyak dan besar. Belum tentu, bahkan dia rela dimarahai istrinya karena dia tidak pulang berhari-hari hanya karena mancing. Aneh…
Pasien saya ada yang hobinya menyanyi, segala aliran genre musik dia bisa. Yang membuat anah adalah suaranya itu. Sebetulnya suaranya bagus, tapi lebih bagus lagi seandainya dia diam. Iya… diam lebih bagus, tapi dengan pedenya dia bernyanyi keras di samping pasien lain yang menjalani hemodialisa, haduhhhh, gaduh sekali. Setiap hari senin dia juga rela menuju karaoke untuk menyalurkan hobinya. Aneh…
Temanku lagi nih, dia hobinya gowes bersepeda onthel bareng-bareng, tiap minggu bersama grupnya bergowes ria entah kemana, bisa setengah hari bahkan seharian. Dia rela membeli sepeda yang sangat mahal. Di mana ada acara sepeda sehat dia selalu ikut, bahkan sampai jogja, wonogiri, sragen, dll. Trus caranya gimana, apa ia akan naik sepeda dari Solo sampai Jogja. Ternyata tidak, sepeda mereka satu grup akan dibawa menggunakan truk, sedangkan dia naik mobil bersama menuju tempat acara. Trus dia akan melakukan ritual sepeda sehat sesuai rute yang ditentukan setelah selesai dia akn pulang dengan cara yang sama. Hadiah bukan tujuan utama, tetapi yang penting dia bisa menyalurkan hobi. Huh… Aneh, sampai sebegitunya…
Ada banyak hobi lain yang lebih aneh lagi, seperti touring, bikers, game PS, pelihara burung, photografi, traveller, membaca, melukis, dll. Semua punya sisi keanehan yang berhubungan dengan rela mengeluarkan uang, tenaga, waktu yang kadang terasa sangat berlebihan. Lihatlah hobimu dan hobi orang di sekitarmu, apakah benar terlihat aneh?
Saya ga punya hobi aneh rasanya. Tp ibu bilang hobi merajut saya itu : “kurang gawean”
Merajut benang kecil2 yang bikin lelah tapi ga bisa jadi cepat hasilnya .😀
SukaSuka
Menulis masuk hobi ga mbak ikha
SukaDisukai oleh 1 orang
Masuk Kang Nur. Membaca juga sih. Naik gunung.
Nah, naik gunung ini sering diledekin aneh sama temen2 Kang, katanya, “Kamu udah capek-capek naik, nyampe atas .. eh turun lagi…” 😅
SukaSuka
“suaranya bagus tapi lebi bagus kalau diam” 😂😂😂😂😂
SukaSuka
Nylekit ya
SukaSuka
Jadi ketawa pas bagian pasien yg hobi nyanyi 😀 memang sih ada yg PD nyanyi begitu, mau negor ga enak, diam aja ga enak di kuping jadi serba salah hehe . Saya hobi berkebun, 2 balkon penuh dengan aneka macam tanaman, sampai mamaku bilang “nanam tuh yg berguna bisa dimakan kek, jangan bunga2 aja”, saya termasuk aneh juga kan pak? haha.
SukaSuka
Iya mbak, anehnya hobi di situ… Sama-sama menanam koq yang dipilih tanaman yang tidak prodoktif…
SukaDisukai oleh 1 orang
Huahaa, seaneh anehny slma hti senang oke wae 😂
SukaSuka
Emang gue pikirin… Gitu ya…
SukaSuka
Yah gimna lagi kang..
Namanya juga hobi..
Untuk ngilangin strees, ngilangin suntuk. Hobi memang harus di jalani, walau memang tidak sedikit waktu, tenaga dan uang yang dikeluarkan.
Hasilnya..
Tentu rasa puas itu sendiri…
Yang tak bisa di hitung dengan materi
SukaSuka
Betul mas irawan… Ketika hobi kita tidak tersalurkan akan menimbulkan efek tidak nyaman pada diri
SukaSuka
Kata paman saya, hobi ada dua. Hobi mahal dan hobi murah 😂
SukaSuka
Hobi tidur hobi yang paling murah ya bang
SukaDisukai oleh 1 orang
Baaaa…nget.
SukaSuka
Saya juga suka nulis. Nulis apa aja. Bahkan setiap hari malahan. Prosesnya ituloh bisa berjam-jam buat nyari ide dan referensi, tapi pas udah selesai dan bagus ada perasaan puas. Gitu aja berulang-ulang.
SukaSuka
Puas ketika semua ide sudah diekstrak ke dalam sebuah tulisan
SukaDisukai oleh 1 orang
Kang, hobiku tertawa lho, aneh nggak ya?
SukaSuka
aneh juga za… orang yang hobby tertawa itu kadang ga lucu dicari mana lucunya
SukaDisukai oleh 1 orang
AHAHAHAHA kang ini bener banget 😂
SukaSuka
Saya hobi foto-foto. Aneh gak?
SukaSuka
Kalau profesional ga aneh
SukaDisukai oleh 1 orang
Saya amatir. Aneh dong ya? 😀
SukaSuka
Anehnya itu bila sampai rela mengorbankan uang, waktu, istri, suami, hanya untuk memenuhi kepuasan sebuah hobi. Contohnya, sampai beli kamera 📷 paling mahal, paling bagus, dan paling segalanya…
SukaDisukai oleh 1 orang
He he he…justru yang seperti itu rasanya yang profesional kan? Tapi kepiawaian seorang profesional tidaklah sampai mengesampingkan hal lain ya?
SukaSuka
Iya…. Seperti tulisanku di atas…. Seorang yang hobi bulu tangkis sampai rela beli raket jutaan sekelas pemain profesional. Apa dengan raket itu ia akan bisa sehebat lin dan atau lee cong we …??? Tentunya tidak dan kita hanya akan geleng² kepala sambil berkata “aneh”
SukaDisukai oleh 1 orang
Dedraig 😀
SukaSuka