Jet Lag bagi yang Pulang Umrah / Haji

Ketika tetangga pulang umrah / haji, baiknya langsung kita jenguk atau menunggu beberapa hari ya? Tradisi beberapa daerah, bila ada yang pulang umrah atau haji akan disambut dengan meriah, minimal dengan menghadiri atau bertamu ke rumah untuk sekedar mencari berkah dari doa yang katanya masih mustajab, diiringi dengan minum air zam-zam yang sudah dicampur dengan air Indonesia. Karena sudah tradisi, maka tidak afdhol rasanya bila tidak ikut mensukseskan penyambutan dengan bertamu ke rumahnya, meskipun hanya sekedar berbasa-basi. Padahal kalau kita tahu keadaan orang yang baru pulang umrah atau haji itu baru memerlukan istirahat yang cukup karena efek dari jet lag. Meskipun baru jet lag, tuan rumah tidak bisa menolak setiap tamu yang hadir… bisa dikira sombong ya…

Jet lag merupakan keadaan yang sulit dihindari, bahkan oleh purser dan kru pesawat terbang sekalipun. Menurut kamus kesehatan pengertia Jet lag adalah sebuah gangguan sementara yang menyebabkan kelelahan, insomnia, dan gejala lain akibat dari perjalanan udara melintasi zona waktu yang cepat. Seperti kita ketahui bahwa waktu di dunia ini dibagi ke dalam 24 zona waktu. Begitu juga dengan tubuh kita, setiap perubahan zona waktu akan berpengaruh terhadap ritme dalam tubuh kita ( ritme sirkadian ), semakin banyak zona waktu yang dilewati semakin sulit tubuh kita untuk segera beradaptasi. Bila kita terbang dari Jakarta ke Bali efeknya akan lebih ringan daripada Jakarta ke Papua.

Menurut pengalaman dan beberapa sumber, terbang ke arah barat lebih ringan daripada ke arah timur. Saya pernah merasakan yang ini, dengan melewati zona waktu yang sama, ketika terbang ke arah barat seperti tidak ada efek yang berarti, tetapi ketika balik menuju ke timur, efek jet lag saya rasakan sampai 2 hari.

Kegagalan tubuh beradaptasi dengan zona waktu yang baru bisa berefek insomnia (sulit tidur) atau kebalikannya, badan terasa lemah, lelah dan pinginnya tidur terus. Hal ini bisa dijelaskan bahwa tubuh masih merasa seperti di zona awal, misalnya zona awalnya di Arab Saudi. Taruhlah sekarang jam 21.00, saatnya kita tidur di Indonesia, tapi di Saudi sana sekarang masih jam 16.00. Nah… tubuh kita mengira masih di Saudi, masih sore sehingga kita jadi tidak bisa tidur. Atau sebaliknya, taruhlah di Indonesia jam 07.00, padahal di Saudi jam 02.00, saat enak-enaknya tidur. Bisa jadi ketika itu kita akan merasakan mengantuk yang super berat, karena tubuh kita masih mengira di Arab Saudi sana. Jam makan minumpun juga bisa terganggu, begitu juga jadwal buang air besar dan buang air kecil bisa terganggu.



Faktor Resiko Jet Lag :
  • Semakin banyak zona waktu yang dilintasi
  • Lanjut usia
  • Kurang cairan atau dehidrasi
  • Selama terbang mengkonsumsi alhohol dan kopi
  • Kurang tidur.
  • Stres.


Bisa dibayangkan bila ada yang baru pulang dari umrah / haji, langsung disambut tamu yang bisa jadi dari pagi sampai malam, sehingga tidak ada kesempatan bagi tubuh untuk bisa instal ulang semua rutinitas harian. Hal seperti ini bisa berdampak pada gangguan irama jantung, bisa jadi diare, mudah marah, pusing, berkeringat, dan gangguan yang lain. Sebaiknya, penyambutannya bisa ditunda satu atau dua hari, beri kesempatan pada yang baru pulang untuk instal ulang tubuhnya.



Instal ulang tubuh kita
  • Instal terhadap kemunculan cahaya.
  • Instal terhadap datangnya gelap atau malam.
  • Instal terhadap waktu makan.
  • Instal terhadap suhu udara.


Pengobatan jet lag jarang dilakukan, yang penting kita harus segera dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar kita. Ada beberapa tips yang bisa dilakukan agar tubuh kita segera dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru.

  1. Sebelum berangkat pastikan minum yang cukup, karena kelembaban di pesawat sangat rendah sehingga berpotensi terjadinya dehidrasi.
  2. Pastikan kita datang di tempat tujuan apakah malam hari ataukah siang hari. Kalau malam hari, sebisa mungkin jangan tidur di pesawat, sebaliknya bila siang hari usahakan di pesawat untuk bisa tidur. Hal ini bertujuan agar ketika tiba di tempat tujuan adaptasi terhadap jam tidur bisa lebih mudah.
  3. Usahakan jangan tidur di siang hari walaupun terasa kantuk, lakukan aktifitas ringan di luar rumah agar tubuh mengenali bahwa saat itu masih siang hari.
  4. Segera tidur ketika malam hari, perkenalkan terhadap tubuh agar beradaptasi dengan waktu malam.
  5. Lakukan rutinitas makan, minum, sesuai jadwal di tempat baru walaupun tidak merasa lapar.
  6. Jadwal mandi dan buang air besar juga harus dilakukan sesuai jadwal di tempat tujuan baru, meskipun tidak terasa buang air besar tetap lakukan agar tubuh segera beradaptasi.


Khusus jamaah haji, ada perhatian spesial untuk masalah jet lag ini karena rata-rata mereka orang yang sudah lanjut usia, yang mana lanjut usia merupakan faktor resiko terjadinya jet lag. Ketika ada pertemuan dengan jamaah haji ada pertanyaan yang saya ajukan.

  1. Siapa yang sudah pernah naik pesawat…. yang tunjuk jari lumayan
  2. Siapa yang sudah pernah naik pesawat minimal 9 jam…. yang tunjuk jari jadi lebih sedikit.
  3. Siapa yang belum pernah naik pesawat…. Wooowwww…. Banyak banget…

Demikianlah profil jamaah haji kita, sehingga perlu penjelasan yang tepat agar bisa mengerti tentang efek penerbangan terhadap tubuh. Tapi… ironisnya, mereka tetap mengadakan acara-acara yang sebetulnya tidak ada hubungannya dengan ibadah haji seperti walimatul safar yang akan membuat fisik menjadi lelah.

Semoga tulisan ini bermanfaat.

sumber gambar : klikhotel.com

17 respons untuk ‘Jet Lag bagi yang Pulang Umrah / Haji

  1. mendatangi hajiyg baru pulang juga sebagai rasa syukur mereka sudah berhasil dengan ibadahnya dan pulang dengan selamat,
    selain itu selalu asyik dengar cerita pengalaman selama di Tanah Suci
    lebih baik sih namunya seminggu kemudian pas mereka sudah pulih

    Suka

  2. Bermanfaat banget Kang. menyesuaikan diri akibat jetlag, kelelahan duduk lama di pesawat terbang dan menjaga harmoni bertetangga selepas ibadah haji.

    Suka

  3. Aku semakin tercerahkan kang nur. Definisi jet lag yg ini lebih lengkap dibanding yg sy tahu. Kirain dulu cuma pusing sama insom ternyata berhubungan juga sama jadwal biologi tubuh.

    Suka

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.