Pesona Sunrise dan Seruling Samudra Pantai Klayar Pacitan

Melihat sunrise di atas pantai Klayar? Apa mungkin ya…? Pantai Klayar kan pantai selatan… apa mataharinya terbit dari selatan? Tidak juga tuh… matahari di pantai Klayar tetap terbit di sebelah timur, sama dengan tempat-tempat lain.

Tanggal 26 Desember 2012 kemarin saya mencoba peruntungan melihat sunrise di pantai Klayar. Sebelumnya saya tidak pernah melihat fenomena ini, hanya saja analisa saya mengatakan saya bisa melihatnya, asal cuaca bersahabat, karena pada bulan Desember curah hujan di sana baru tinggi-tingginya. Pantai Klayar diapit oleh karang yang menjorok sangat jauh ke laut, sehingga memungkinkan saya untuk melihat sunrise dari sana. Matahari akan terbit dari sisi timur pantai dan akan melintas di atasnya. Pada bulan Desember, matahari melintas di sebelah selatan katulistiwa, sedangkan pantai Klayar berada di sebelah selatan katulistiwa… jadi sangat mungkin terjadi sunrise di atas pantai Klayar.

Berbekal analisa ini saya berangkat dari rumah orang tua saya di desa Kendal Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan sehabis shalat subuh. Punung berada pada ketinggian 1500 meter di atas permukaan air laut, sedangkan tujuan saya berada di 0 meter di atas permukaan air laut dengan jarak tempuh 15 km. Ini berarti saya akan melakukan petualangan turun gunung.

Saya berangkat ditemani Hasan, anak saya yang nomer 3. Saya beharap pagi ini cuaca terang walaupun semalam hujan turun deras di Punung. Saya berharap air hujan sudah habis tadi malam. Saya tetap optimis. Laju Jupiter Z yang kunaiki melaju kencang melewati trek basah, sambil sesekali melewati tikungan tajam. Kalo dah gini saya jadi mirip Jorge Lorenso Komeng… sampai sobek semua nih baju.

Berjalan menggunakan motor di pagi yang masih gelap menuju Pantai Klayar harus extra hati-hati. Musim hujan bulan Desember menambah kesulitannya. Masih seperti tulisanku yang dulu, jalan ke pantai Klayar masih sempit, banyak tikungan tajam, naik turun dengan ekstrim. Ditambah lagi hujan yang sering turun membuat jalanan jadi basah dan licin. Belum lagi bila melewati hujan jati, bulan Desember merupakan musim ulat jati menjatuhkan diri dari pohon jati untuk menjadi kepompong. Saya harus menerobos barisan ulat-ulat yang bergelantungan, tidak mengapalah… ulat kan paling cuma bisa kluget-kluget, tidak menakutkan koq…

kedatangan saya disambut mendung yang menutupi sisi timur pantai… tapi malah membuat jadi indah

Jam 05.20 tepat saya sudah sampai di pantai Klayar, langsung saya menuju karang sebelah barat menuju gardu pandang. Analisa saya tepat rupanya… di sisi timur pantai saya lihat kemerahan pertanda sang mentari akan muncul. Tapi sayang… awan mendung menutupi sisi sebelah timur. Tapi walau tidak sempurna, saya masih bisa mendapatkan sunrise di pantai Klayar. Foto-fotonya di bawah ini, tapi maaf karena saya hanya menggunakan kamera hp nokia 2700 classic maka hasilnya tak seindah aslinya…

sunrise 1, matahari masih tertutup mendung

 

sunrise 2, matahari mulai muncul, sayang sudah agak tinggi

sunrise 3, Hasan ikut nampang

sunrise 4

sunrise 5, dari sebelah utara pantai, matahari bersinar di sisi kiri saya (pojok gambar)

 

SERULING SAMUDRA

Hari ini saya benar-benar beruntung. Selain saya mendapatkan sunrise di atas pantai Klayar, saya juga bisa mendekati seruling samudra sampai sedekat-dekatnya. Ini peristiwa pertama sepanjang hidupku. Padahal saya sudah sering lho ke pantai Klayar.

Seruling Samudra berada di balik karang sebelah timur. Lokasinya berhadapan langsung dengan laut lepas, sehingga sangat berbahaya bila ada ombak besar yang datang. Tapi hari ini saya sangat beruntung karena ombaknya tidak begitu ganas.

di sebalik karang itulah seruling samudra bersembunyi

Seruling samudra sesaat sebelum menyemburkan air… ada suara berdesis…

Srrooootttt…. airpun muncrat tinggi sekali… asiiin…

Seruling samudra merupakan celah kecil di karang, sempit dan terhubung dengan laut di sisi karang yang lain, sehingga bila ada ombak yang datang walaupun kecil maka udara yang ada di dalam celah akan keluar dan mengeluarkan suara siulan yang nyaring, trus disusul muncratnya air laut ke atas. Asiiin… air yang muncrat pecah menjadi partikel yang kecil-kecil menerpa wajah. WOOOW, pemandangan yang luar biasa, namun saya tak mau berlama-lama di sini karena saya mengajak Hasan yang merengek-rengek pingin renang… yah… anak kecil itu tahunya di pantai itu ya renang… keceh sepuasnya… Ya sudahlah… yang tua  harrus mengalah…

Waktu selanjutnya adalah milik hasan… si bolang dari pantai Klayar…

di muara mini sungai

sungai kecil yang tak kalah indah

Bagi yang tertarik untuk melihat fenomena ini bisa datang hanya di bulan Desember Januari, itupun sambil berharap cuaca tidak mendung. Pengunjung yang jauh bisa datang sore hari sebelumnya, saya sarankan untuk menginap di rumah penduduk sekitar, asal data Anda lengkap, penduduk sekitar mau menerima tumpangan untuk sekedar tidur malam. Mereka juga sangat ramah terhadap pendatang.

Selamat tinggal Pantai Klayar, Insya Allah akan bertemu lagi